Tuesday, August 25, 2009

Jika Ingin Menikah...


Setiap Pernikahan dilandaskan pada perbedaan bukan kesamaan,,,
Mencari pasangan hidup tidak seperti memancing ikan di laut ,,,
Yang makan umpannya berarti dia yang kita nikahi,,,,
Cobalah untuk mencintai Orang Biasa dengan cara yang luar biasa,,,
Caranya??????,, cari letak perbedaan kita,,Kemudian Bberi Variasi dan Inovasi pada Rasa Sayang kita pada perbedaan itu,,

Setelah itu temukan Cinta y Luar biasa dari itu semua,,,
Laki2 adalah pelindung bagi Wanita,,,,
Sedang wanita adalah Penenag Laki2 y Gundah n Gelisah,,,,
Semua Skenario Allah akan indah akhirnya jika kita memahami cinta itu atas dasar perbedaan,,,
Untuk yang ingin menikah,,, Selami diri antum/na,,,Belajarlah mencintai bukan "KARENA" tapi mencintai "WALAUPUN",,,,,
aku mencintai mu karena engkau cuuuaaaannntik,,,, atau karena engkau Guannnnteenggg
Salah besar karena sesuatu yang cantik , ganteng n Indah itu pasti akan di sukai dan dicintai,,,,
Namun Aku mencintaimu Walaupun,,,,,
Walaupun kau tidak sesholehah Khadijah,,,
Walaupun kau tidak secantik Aisyah,,,,
Walaupun kau tidak setegar Fatimah putri Rasulullah
Atau,,,
Walaupun Kau Tidak se-sholeh Abu Bakar ,,,,
Walaupun Kau Tidak se-Tampan Nabi Yusuf,,,
Walaupun Kau Tidak Se-cerdas Ali bin Abi Thalib...
Subhanallah,,, Alangkah indahnya CInta itu,, coba antum/na rasakan itu semua dalam hati antum/na pasti deh,,,
akan ada kebahagiaan y tidak bisa antum/na ucapkan,,, he,,he,,,,
Selamat mencoba "MENCINTAI ORANG BIASA DENGAN CARA YANG LUAR BIASA" "AKU MENCINTAIMU BUKAN KARENA, TAPI AKU MENCINTAIMU WALAUPUN",,,

(Karya : Akhi Fauzan Adhim)

Friday, August 21, 2009

Yuk kita Khitbah....


Duh, judulnya kok provokatif banget ya? Hmm nggak juga kok? Lagian kenapa musti ditutup-tutupi, iya nggak? Masak kita kalah sama yang aktivis pacaran. Mereka sampe nekat over acting di depan banyak orang. Nggak tanggung-tanggung, mereka cuek aja bermesraan. Nggak peduli lagi dengan orang di sekitarnya. Bahkan mungkin ada rasa puas udah bisa ngasih hiburan ke orang lain. Hih, dasar!

Lihat aja di angkot, di pasar, apalagi di mal, ada aja pasangan ilegal ini yang nekat melakukan adegan yang bisa bikin orang yang ngeliat merasa muak dan sebel. Aksi nekat dan berani malu memang. Hubungan gelap dan liar!
Pacaran dikatakan hubungan gelap? Ya, sebab, ikatan antara laki-laki dan wanita yang sah dalam pandangan Islam adalah dengan khitbah dan nikah. Nggak ada selain itu. Dengan demikian yang boleh dibilang sebagai hubungan yang terang itu adalah khitbah dan nikah itu. Namun demikian, jangan dianggap bahwa khitbah sama dengan pacaran islami, lho. Itu salah besar sodara-sodara.
Sobat muda muslim, khitbah dalam bahasa Indonesia artinya meminang. Udah pernah kenal istilah ini? Jangan sampe kuper ya? Apalagi selama ini, kayaknya banyak juga dari kita yang nggak kenal istilah-istilah islami. Yang kita hapal betul dan udah terformat dalam otak dan pikiran kita adalah istilah dan aturan main yang bukan berasal dari Islam. Jadinya ya pantes aja nggak ngeh, bahkan mungkin nggak kenal sama sekali. Memprihatinkan memang.
Anehnya, kita lebih kenal dan paham istilah pacaran. Akibatnya, sebagian besar dari kita mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maklum, perbuatan itu kan selalu berbanding lurus dengan pemahaman. Itu mutlak lho, nggak bisa ditawar-tawar lagi.
Ujungnya, ada juga yang kemudian menganggap bahwa pacaran adalah semacam aktivitas wajib bagi orang dewasa, ketika ingin memilih or mencari pasangan hidup. Itu sebabnya, jangan heran pula kalo ada ortu yang begitu resah dan gelisah ketika menyaksikan anak gadisnya masih menyendiri. Pikirannya selalu yang serem-serem. Ujungnya, untuk mengusir perasaan itu, nggak sedikit ortu yang tega ngomporin anaknya supaya nyari pasangan. Dalam beberapa kasus malah lebih mengerikan, ada ortu yang ngasih pernyataan, bahwa siapa pun deh pacar anak gadisnya yang penting laki-laki. Wacksss? Nah lho, apa nggak salah tuh? Tentu salah dong dalam pandangan Islam. Kok nggak disuruh nikah? Kok malah dibiarin pacaran dulu? Waduh. Bahaya Mas! Dan, tentunya ada juga di antara mereka yang menjalani aktivitas itu karena memang nggak tahu hukumnya, alias kagak nyaho, jadinya ya kayak begini ini.
Apa yang kudu dilakukan sebelum khitbah?
Ini ceritanya kalo kita udah serius mau nikah lho. Jadi, untuk temen-temen yang masih SMP or SMU, kayaknya jadikan aja sebagai wawasan ya? Untuk sementara kok. Kali aja nyangkut-nyangkut dikit deh. Biar nggak buta banget. Emang sih kagak enak ati ye, cuma dapet teorinya dong. Praktiknya belum. Tapi nggak apa-apa kan? Kuat nahan aja dulu ya?
Buat para cowok, sebelum kita nekat mengkhitbah pasangan kita. Ada beberapa kriteria yang kudu jadi patokan kita. Nggak asal aja ya? Pesan kita neh, Jangan keburu-buru. Gunung tak akan lari dikejar Kalem aja Mas!
Pertama, carilah wanita yang sholihah. Abdullah bin Amr berkata bahwa Rasulullah saw suatu saat bersabda:”Dunia ini sesungguhnya merupakan kesenangan, dan kesenangan dunia yang paling baik adalah seorang wanita yang shalih” (HR Ibnu Majah) Nah, itu pesan nabi kita sobat. Jadi jangan sekali-kali nyari yang bakalan bikin repot buat kita-kita. Pokoke, jangan ambil risiko dengan memilih gajah, alias gadis jahiliyah. Masak tega-teganya sih kamu milihinhj buat anak-anak kamu nanti ibunya yang amburadul begitu rupa. Dan tentunya biar peluang kamu gede untuk dapetin gadis yang sholihah, maka kamunya juga kudu jaim (jaga imej). Kamu musti taat dan sholeh juga dong. Malu atuh, seorang muslim tapi kelakuannya nyontek abis kaum lain. Mana ada cewek baik-baik mau sama kamu yang begitu. Jadi, dua-duanya emang kudu oke.
Kedua, kalo kamu pengen nyari calon istri, sebelum meminta ke ortunya (mengkhitbah), pastikan calon kamu itu oke punya dong. Utamanya dalam soal agamanya. Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah juga pernah bersabda:”Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Tetapi hendaklah kamu memilih wanita yang beragama. Camkanlah hal ini olehmu.” (HR. Jama’ah kecuali Tirmizi) Betul. Itu bakalan bisa memberikan yang terbaik buat kita. Memang sih, kita kepengen banget dapet pasangan yang wajahnya enak dan sedap dipandang mata. Yang laki barangkali mengkhayal, kali aja dapet istri yang wajahnya kembaran banget ama Shakira or Jessica Alba. Aduh, gimana senengnya kali yee. Begitu juga anak cewek, berharap banget dapet gandengan itu cowok yang mirip-mirip Vaness Wu or Vic Zhou. Wah, bisa-bisa kesetrum tuh.
Tapi tentunya bakalan percuma aja kalo punya gandengan yang tampilannya oke tapi bikin berabe. Karena doi nggak taat sama Allah. Kalo dalam istilah komputer, jangan sampe kita punya pasangan tipe Windows, tampilan luar sih boleh, tapi dalemnya penuh bugs. Wacksss?
Ini berlaku buat kedua belah pihak dong. Yang laki kudu taat, begitu pun yang wanita. Jangan sampe yang wanita nyablaknya minta maaf (bosen pake ampun aja). Gaswat itu. Kalo dalam istilah komputer, cewek model gitu katanya tipe monitor; genit, senangnya diperhatiin, suka pamer, padahal belum tentu yang dipamerin bagus.
Oke, paling nggak inilah panduan awalnya sebelum kamu mengkhitbah wanita pujaan hatimu. Jadi jangan asal aja. Begitu juga kamu yang wanita atau walinya, jangan cuma seneng ngelihat cowok atau calon menantunya dari tampilan fisiknya aja, padahal pikirannya amburadul. Intinya carilah yang beriman kepada Allah Swt. Abu Nu’im mentakhrij di dalam al-Hilyah, 1/215, dari Tsabit al-Banaty, dia berkata: Yazid bin Mu’awiyah menyampaikan lamaran kepada Abu Darda untuk menikahi putrinya. Namun Abu Darda menolak lamarannya itu. Seseorang yang biasa bersama Yazid berkata, Semoga Allah memberikan kemaslahatan kepadamu. Apakah engkau berkenan jika aku yang menikahi putri Abu Darda? Yazid menjawab, Celaka engkau. Itu adalah sesuatu yang amat mengherankan. Temannya berkata, Perkenankan aku untuk menikahinya, semoga Allah memberikan kemaslahatan kepadamu. Terserahlah, jawab Yazid. Ketika Abu Darda benar-benar menikahkan putrinya dengan temannya Yazid itu, maka tersiar komentar yang miring, bahwa Yazid menyampaikan lamaran kepada Abu Darda, tapi lamarannya ditolak. Tapi ketika ada orang lain dari golongan orang-orang yang lemah, justru Abu Darda menerima dan menikahkannya. Lalu Abu Darda berkata,Aku melihat seperti apa kurasakan di dalam hatiku. Jika ada dua pelamar, maka aku memeriksa rumah-rumah yang dilihatnya bisa menjadi tumpuan agamanya.
Khitbah saja!
Lho, iya, ngapain dilama-lamain, kalo emang kamu udah merasa cocok dan yakin dengan pilihanmu dengan kriteria seperti disampaikan di atas. Nggak usah ragu Mas, silakan saja. Kalo masih ragu, coba lakukan sholat istikharah. Siapa tahu tambah ragu, eh, sori, bisa bikin yakin hati kamu. Terus kalo udah siap segalanya? Pokoknya, bagi yang udah siap nikah neh. Jadi memang kalo belum siap or berani untuk nikah, mendingan jangan mengkhitbah akhwat. Itu bakalan bikin runyam. Oya, gimana sih cara kita melakukan khitbah sama gadis idaman kita?
Nggak susah. Kalo kamu udah siap mental, insya Allah kendala yang lain bisa diatasi. Awalnya, pas kamu dapet kembang yang bisa membikin hatimu kesengsem, dan itu kemudian terus membetot-betot hatimu untuk selalu tentrem kalo mengingat namanya, apalagi sampe ketemu segala. Nah, kalo kamu berani, bilang aja sendiri sama beliau kalo kamu tuh tertarik. Aduh, radikal amat?
Ah, nggak juga tuh. Mudahnya begini. Jurus pertama, tanya dulu, apakah doi udah ada yang punya atau belum. Soalnya jangan sampe kita meminang pinangan orang lain. Bisa gaswat. Namanya juga orang. Punya hati, dan sangat mungkin sakit hati. Kalo sampe begitu, udah mending kalo cuma digebukin pake omongan, lha kalo sampe digebukin pake pentungan besi? Nggak mustahil kalo urusannya bisa langsung ngontak tukang gali kubur kan? J Adalah Abu Hurairah yang berkata: Rasulullah saw. bersabda: ”Seorang laki-laki tidak boleh meminang perempuan yang telah dipinang oleh saudaranya." (HR. Ibnu Majah)
Kalo ternyata gadis itu masih sendiri? Nggak dilarang kalo kamu ngajuin pinangan. Lebih sueneng lagi kalo doi menyambut cinta kita. Aduh enake. Jadi jurus keduanya, langsung datengin ortunya. Minta langsung kepada mereka. Tapi jangan ngeper ya? Jangan sampe pas dateng ke rumahnya, begitu pintu dibuka, yang muncul adalah lelaki setengah baya dengan kumis tebel segede ulet jambu, kamu langsung ngibrit balik lagi. Yee itu sih kebangetan. Hadapi aja. Nggak usah takut. Kata pepatah; segalak-galaknya macan, nggak bakalan berani makan sendal, eh, anaknya sendiri.
Lagian, itu kan boleh dibilang camer (calon mertua), ngapain kudu takut segala. Iya nggak? Sampaikan saja apa maksud kedatangan kamu ke mereka. Bahwa kamu berminat kepada putri mereka, dan serius ingin membina rumah tangga dengannya. Kalo ditolak? Ya, jangan sampe dukun bertindak dong. Itu namanya cinta terpadu, alias terpaksa pakai dukun. Nggak boleh. Kalem aja. Sabar. Kembang tak hanya setaman. Ceileee.. menghibur diri, padahal mah hati serasa kompor meledug! Jadi intinya, kamu mengkhitbah akhwat pujaan hatimu itu langsung ke ortunya. Tentunya setelah oke dengan doi dong. Kenapa kudu menyampaikan ke ortunya? Lho, itu kan walinya. Sebab seorang gadis itu dalam pengawasan walinya. Karena walinya (ayah, dan saudara dari ayahnya), bertanggung jawab penuh. Terus selain meminta kepada ortunya, dan jika ortu udah oke, boleh nggak melihat calon istri kita? Misalnya, untuk memastikan apakah telinganya masih utuh ada dua-duanya ataukah tidak. Karena kan selama ini nggak kelihatan ditutupi kerudung terus. Intinya, jangan sampe kita beli karung dalam kucing, eh, beli kucing dalam karung. Yup, boleh melihat kok. Tapi bukan seluruh tubuhnya. Bisa gawat!
Anas bin Malik berkata: “Mughirah bin Syu’bah berkeinginan untuk menikahi seorang perempuan, lalu Rasulullah memberi nasihat kepadanya: “Pergilah untuk melihat perempuan itu, karena dengan melihat itu akan memberikan jalan untuk lebih dapat membina kerukunan antara kamu berdua Lalu ia pun melakukannya, kemudian menikahi perempuan itu, dan ia menceritakan tentang kerukunan dirinya dengan perempuan itu.” (HR. Ibnu Majah)
Sobat muda muslim, kayaknya kalo dibahas terus bakalan asyik juga ya? Tapi sayang, buletin ini nggak cukup menampung semua persoalan itu. Jadi intinya, bagi kamu yang udah siap moril, materiil, maupun onderdil, segera saja menikah. Mau khitbah dulu juga boleh. Tapi jangan lama-lama. Dan inget, kalo pun udah khitbah, kamu kudu tetep menjaga batasan dalam bergaul. Kan, tetep aja belum sah jadi suami-istri. Makanya, cepetan nikah aja! Dan buat kamu yang masih SMP or SMU, jadikan aja ini sebagai wawasan awal ya? Biar ngeh juga. Jadi, hindari pacaran dan fokus belajar. Untuk yang udah mapan, langsung nikah sajalah. Ya, kalo nikah itu halal, buat apa pacaran? Iya nggak?
Soal Rizki? Dari Allah. Firman Allah Swt.: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antaramu, dan orang-orang yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Alah Maha Luas lagi Maha Mengetahui”. (TQS an-Nur [24]: 32)
Rasulullah saw. bersabda: “Ada tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah Swt: Seorang Mujahid di jalan Allah, Mukatab (budak yang membeli dirinya dari tuannya) yang mau melunasi pembayarannya, dan seorang yang kawin karena mau menjauhkan diri dari yang haram” (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah)
Jadi begitu sobat. Paham kan?
(sumber : solihin, dudung.net)

Wednesday, August 12, 2009

Hari Itu


Bismillahirahmanirahim...pagi itu banyak orang hilir mudik, kesibukan tampak di setiap penjuru kampus, kampus yang tadinya senantiasa tampak sepi bila di pagi hari..namun pada hari itu tampak seperti pasar kaget dengan banyaknya pedagang...

Itulah sekilas pemandangan yang terjadi tepatnya pada tanggal 11 agustus 2009, di kampus UPI bumi siliwangi Bandung...kok bisa ya kampus berubah jadi pasar kaget???
Namun begitulah keadaannya...hal ini sudah seperti menjadi tradisi setiap tahun, namun apa penyebabnya??? ya...tentu saja hal ini terjadi bukan tanpa sebab, ini terjadi karena tepat pada hari itu UPI sedang melaksanakan hajat besar, yaitu sedang "menelurkan" para calon pendidik bangsa.

Ya...hari itu banyak sekali para mahasiswa yang sudah selesai menempuh perkuliahan, sudah menjalani penggojlokan di kawah candradimuka pendidikan, begitu banyak calon pendidik yang hari itu tersenyum sumringah karena bahagia, dengan raut muka yang begitu fresh, dengan suasana hati yang berbunga-bunga, dengan penuh kebanggan mengenakan pakaian kebesaran wisudawan/wisudawati...wajah cantik dengan bibir yang mengumbar senyum kemenangan dan kebahagian, mata lentik yang menyiratkan kepuasan akan tercapainya harapan diri dan harapan kedua ornagtua. Wajah ganteng dengan badan yang tegap berjalan menyiratkan kekokohan pijakan kaki di bumi Allah, senyum mengembang di bibir tanda kepuasan diri para wisudawan...
Sekilas kita lihat banyak kendaraan berseliweran di jalan-jalan kampus yang rumit, di dalamnya bisa dilihat sosok laki-laki tua yang masih gagah, wanita paruh baya yang masih cantik untuk dilihat, adik kecil yang lucu dengan senyum di bibir...ya itulah ekspresi yang tergambar ketika melihat para keluarga dari wisudawan/wisudawati mereka bangga anggota keluarganya telah menyelesaikan masa studinya...
Senangnya tidak tergambar oleh kata-kata, walau badan letih semalaman menempuh perjalanan panjang dari daerah asal, namun itu semua terkalahkan oleh rasa kepuasan dan kebahagiaan menyaksikan anggota keluarganya mengenakan pakaian hitam berbalut medali dan berhias rumbai di leher ya..itulah toga...bahagia rasanya melihat anggota keluarganya berjalan begitu gagah dengan pakaian itu begitu cantik dan manisnya para wisudawati dengan pakaian itu sambil menyungging senyum di bibir...
Demikianlah suasana di hari itu...sungguh penuh dengan rasa kebahagiaan, kebanggaan, mengharu-biru, tak terpetakan oleh kata-kata...
Nah...bagaimana kisah selanjutnya...??? tunggu...saya cari inspirasi lagi untuk tulisan lainnya...

Monday, August 3, 2009

Sambutan...

Bismillahirahmannirohim...segala puji hanya tertuju kepada sang penguasa jagad raya ini Allah swt, tak lupa juga shallawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada sang manusia reformis yang membawa umat manusia dari jaman kegelapan ke dalam jaman yang terang benderang yang penuh rahmah yaitu sang Muhammad rasul mulia...

tak terasa hari ini sudah tanggal 10 Sya'ban berarti tinggal 20 hari lagi menjelang bulan yang mulia yang senantiasa dirindukan seluruh ummat muslim di seluruh dunia, namun adalah pertanyaan yang ingin saya ajukan kepada kita semua. Menjelang bulan mulian ini apa yang sudah kita persiapkan???
Dari 11 bulan yang terlewatkan bekal apa yang akan kita berikan kepada bulan yang mulia, bulan yang senantiasa memberikan berbagai hadiah yang teramat sangat tak ternilai kepada yang melaksanakannya dengan penuh keikhlasannya. kita tahu bahwa orang-orang yang beriman senantiasa merindukan kehadiran bulan yang satu ini, bahkan ada yang mengatakan bahwasanya menginginkan seluruh bulan ini adalah semuanya bulan ramadhan. ini membuktikan betapa dahsyatnya bulan ini, begitu mulianya bulan ini, betapa tidak dibulan ini semua amal kebaikan akan dinilai sepuluh kali lipat. amalan yang sunnah di diberi nilai bagaikan ibadah wajib, begitupun ibadah wajib pasti akan berlipat ganda pahalanya...tentunya hal ini haruslah dilaksanakan dengan penuh keikhlasan, hanya niat semata untuk menggapai ridho Allah.
oleh karena itu maka marilah kita semua persiapkan semuanya sebelum terlambat, saya mengingatkan kepada diri sendiri khususnya dan kepada semuanya pada umumnya, mari kita jaga kebersihan diri kita sedari sekarang, bersihkan hati dari segala noda-noda yang menempel demi menyambut kedatangan sang bulan yang indah, yang penuh akan janji Allah yang indah.
Pada akhirnya semoga kita semua menyambut bulan ramadhan ini dengan penuh keikhlasan, niat yang suci, dan terbebas dari segala debu-debu dosa yang menempel di hati.